Terkadang, sulit untuk mendeteksi kebohongan seorang kandidat penipu yang lihai dengan sekilas. Masih ada saja calon karyawan yang rela berbohong tentang diri mereka agar dapat diterima kerja.
Tetapi, Mengapa seorang recruiter handal yang sering interview masih saja bisa tertipu?
Karena bagi sebagian besar recruiter, mungkin mengetahui value seorang kandidat yang sebenarnya, itu terkadang tidak bisa dilakukan secara maksimal. Ini karena saking banyaknya lamaran pekerjaan yang masuk, sehingga ada begitu banyak resume dan curriculum vitae atau CV yang harus diseleksi.
Belum lagi, adanya proses tes dan wawancara yang lama, dengan jumlah kandidat yang juga banyak.
Jadi, waktu yang tersedia masih kurang untuk bisa membuat recruiter melakukan wawancara secara optimal, supaya dapat mengetahui background kandidat dengan sebenar-benarnya.
Terkadang hal tersebut tidak masalah, kalau kandidatnya memang menjawab jujur saat ditanya. Meski demikian, terkadang ada saja kandidat yang berbohong tentang dirinya. Inilah yang perlu dicermati.
Untuk itu, Pelajari cara mendeteksi kebohongan kandidat sat wawancara kerja, seperti berikut ini bersama match recruitment:
Jawabannya Tidak Jelas Atau Tidak Nyambung
Setiap recruiter pasti pernah mengalaminya. Ketika seorang kandidat diberi pertanyaan yang memerlukan jawaban mendalam, dia malah menjawabnya dengan jawaban yang berbelit, bahkan tidak nyambung.
Ini merupakan tanda bahwa kandidat tersebut tidak siap untuk wawancara, atau, dia sebenarnya tidak sedang berkata jujur.
Menurut Tammy Cohen, founder dan Chief Visionary Officer di perusahaan background screening InfoMart, respon yang tidak jelas dengan jawaban tak lengkap merupakan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kandidat tersebut tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
Terlihat dari Gerak-Gerik Bahasa Tubuhnya
Anda mungkin sudah sering melihat alat pendeteksi kebohongan di acara televisi seperti reality show. Alat tersebut bisa langsung menunjukkan tanda ketika seseorang berbohong.
Namun, sebenarnya Anda tidak harus menggunakan alat tersebut, atau punya skill ala detektif untuk mendeteksi kebohongan.
Jika kandidat terlihat gelisah, tatapan matanya tidak fokus, atau bahkan menghindari kontak mata ketika menjawab pertanyaan penting, hal ini bisa berarti bahwa dia tidak yakin dengan jawabannya.
Terkadang, hal tersebut memang menunjukkan bahwa si kandidat sedang gugup. Akan tetapi, kalau dia terus-terusan menyombongkan prestasinya tanpa berani melakukan kontak mata, maka kemungkinan dia berbohong.
Terlalu Membanggakan Pencapaian Tim Nya
Memang benar bahwa pencapaian tim itu penting di tempat kerja. Namun, coba berhati-hatilah dengan kandidat yang hanya membicarakan tentang prestasi timnya di tempat kerjanya yang dahulu.
Ini, bisa menjadi pertanda bahwa si kandidat sebenarnya tidak memiliki kapasitas seperti yang Anda harapkan.
Kata-kata seperti “saya” menunjukkan bahwa dia telah mengalami sendiri hal-hal seperti yang diceritakannya, selayaknya itu merupakan pengalaman pribadi.
Namun, sebutan seperti “kami” atau “mereka” bisa menjadi indikasi bahwa kandidat tersebut sedang mereferensikan kejadian atau orang lain.
Maksudnya, bisa saja sebenarnya skill dia tidak se-spektakuler itu, dan dia hanya bisa membanggakan prestasi timnya di mana dirinya tak berkontribusi sebesar yang diceritakannya.
Kandidat Menunjukkan Sikap yang Defensif
Sesekali, kandidat tersebut memberikan jawaban berbelit sampai-sampai membuat Anda kesusahan sendiri, saat Anda bertanya kepadanya tentang background-nya.
Menurut Susan Hosage, Consultant and Executive Coach senior di One Source HR Solutions, ini merupakan salah satu tanda yang menunjukkan bahwa kandidat tersebut sedang berbohong.
Jadi, meskipun di CV atau resume-nya terlihat bahwa data diri kandidat tersebut sangat baik, ketika ditanya dia justru sering menunjukkan sikap defensif bahkan emosional.
Attitude-nya pun seperti bergejolak, namun jawaban yang diberikannya tidak kunjung jelas. Jika Anda bertemu dengan kandidat seperti ini saat proses wawancara, maka besar kemungkinan dia tidak jujur tentang dirinya.
Dengan mengetahui tanda-tanda kandidat tidak jujur, Anda bisa lebih berhati-hati dalam proses seleksi dan wawancara.