Mungkin istilah yang sering terdengar oleh karyawan adalah employer branding. Ternyata, terdapat ada istilah untuk strategi lainnya yang tidak kalah penting, yakni employee branding. Kedua strategi branding ini bertujuan untuk memajukan karyawan, menarik calon kandidat, hingga menarik pengalaman kerja karyawan dari karyawan profesional untuk bekerja di perusahaan tersebut. Tetapi, sebenarnya apa perbandingan antara employee branding vs employer branding?
Pernahkah kamu mendengar nama-nama perusahaan besar Indonesia? Di mana setelah mendengar namanya saja, kamu sudah berkeinginan untuk melamar di perusahaan tersebut tanpa melihat lagi sejarah, visi, dan misi perusahaannya. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya efek employee dan employer branding perusahaan yang ditanamkan melalui human resource atau HR perusahaan tersebut.
Kedua strategi ini ini harus berjalan berdampingan agar branding perusahaan dapat terlihat dan berfungsi dengan baik. Meskipun terlihat mirip, tidak jarang banyak orang yang belum memahami lebih lanjut pengertian tentang employer dan employee branding ini. Seperti apa sebenarnya kedua strategi penting ini? Yuk, simak penjelasan employee branding vs employer branding pada ulasan berikut ini.
Apa itu Employee Branding
Bagian pertama yang harus kamu pahami adalah employee branding. Karyawan adalah penghubung antar merek perusahaan, yang dapat saling memengaruhi satu sama lain untuk menjadi karyawan yang lebih baik. Maka, dapat dikatakan bahwa employee branding adalah proses di mana karyawan menginternalisasi reputasi perusahaan sesuai kriteria dan memiliki motivasi untuk memproyeksikannya pada konstituen organisasi lainnya.
Sederhananya, bentuk branding ini dilakukan oleh karyawan tanpa paksaan oleh perusahaan. Contohnya,karyawan dapat menceritakan tentang pekerjaan mereka kepada keluarga atau kolega, memiliki kontribusi pada employee branding perusahaan. Karyawan yang bekerja di suatu perusahaan dapat menuliskan ulasan tentang rekrutmen mulai dari job portal yang digunakan perusahaan, website perusahaan, hingga ke sosial media tanpa sepengetahuan pihak perusahaan.
Ulasan ini dapat berbentuk komentar positif maupun negatif mengenai ruang lingkup perusahaan. Lingkungan dan budaya kerja yang ada di perusahaan juga dapat membantu karyawan membentuk employee branding. Misalnya, saat perusahaan menawarkan benefit, jam kerja yang fleksibel, dan kesempatan promosi, maka nilai karyawan akan perusahan cenderung positif.
Tidak dapat dipungkiri, karyawan tidak hanya akan menceritakan tentang perusahaan, tetapi juga bagaimana manajemen perusahaan berjalan. Pendapat mereka ini nantinya akan membentuk employee branding. Sehingga, apabila kamu menginginkan kegiatan branding yang positif, kamu harus menerapkan employee branding secara proaktif.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk membangun employee branding ini? Memberikan pelatihan pada karyawan tentang detail organisasi seperti nilai, visi, produk, hingga layanan perusahaan. Menyelaraskan nilai antara perusahaan dengan harapan karyawan dan berbagi feedback secara konstan antara karyawan dan perusahaan agar tercipta standpoint yang sama. Serta membangun komunikasi antar karyawan yang baik.
Apa Itu Employer Branding
Beralih ke pembahasan selanjutnya. Apa pengertian dari employer branding? Employer branding adalah kemampuan perusahaan dalam melakukan promosi kepada para calon kandidat yang tertarik untuk melamar ke perusahaan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan citra baik dari perusahaan. Pasalnya, melakukan perekrutan karyawan tidaklah mudah bagi seorang HR. Karena tidak hanya dalam pasar industri saja, perekrutan karyawan juga memiliki persaingan dengan perusahaan kompetitor.
Maka, perusahaan perlu mengatur strategi baru untuk terlihat menarik dan terpercaya bagi calon karyawan yang ingin melamar pekerjaan. Upaya memberikan citra baik pada brand perusahaan akan semakin kuat jika berhasil menarik kandidat berkualitas untuk mengirimkan lamaran kerja mereka ke perusahaan kamu. Hal ini juga berlaku sebaliknya, bila brand dan citra perusahaan kurang baik, maka kandidat terbaik pun akan pergi menjauh dan melamar pekerjaan ke perusahaan lain.
Employer branding yang baik memberikan peluang bagi perusahaan untuk memenangkan ketatnya persaingan mendapatkan kandidat karyawan terbaik. Employer branding ini dapat berbentuk penawaran yang ditunjukkan kepada calon karyawan. Seperti budaya kerja yang sehat dan menyenangkan, gaji yang sesuai dengan posisi yang diberikan, tingkat kesejahteraan karyawan yang tinggi, jenjang karir dan promosi yang jelas, hingga adanya pelatihan pengembangan karyawan sesuai permintaan.
Selain itu, perusahaan juga dapat menghemat budget untuk melakukan perekrutan. Karena, salah satu keunggulan dari employer branding yang sukses adalah karyawan menjadi loyal terhadap perusahaan. Hal lainnya yang harus ada pada employer branding adalah employee advocation atau pembelaan karyawan. Apabila karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut dapat merefleksikan dirinya seperti sejahtera, memiliki value positif pada perusahaan, dan nyaman saat bekerja. Hal ini akan menarik para pencari kerja untuk tertarik dan mengirimkan surat lamaran ke perusahaan tersebut.
Perbedaan Employee dan Employer Branding
Secara umum, perbedaan dari employee dan employer branding terletak pada jenisnya. Kedua model ini memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan citra perusahaan dengan fokus dari sudut pandang yang berbeda. Employee branding berfokus pada perusahaan sedangkan employer branding fokusnya pada karyawan perusahaan.
Employee branding merupakan proses internal untuk meningkatkan citra perusahaan dengan menanamkan nilai, visi, misi, dan budaya organisasi perusahaan. Sehingga seorang karyawan memiliki sikap, pandangan, dan perilaku yang mewakili karakter perusahaan. Strategi ini akan membentuk karyawan menjadi brand ambassador perusahaan yang bertujuan untukmemengaruhi publik dan orang berkepentingan lainnya.
Ada beberapa hal penting dari employee branding yang perlu kamu ketahui, yaitu fokus employee branding adalah pada karyawan yang sedang bekerja di perusahaan. Sehingga, employee branding adalah upaya untuk memenangkan hati para karyawan dalam perusahaan dan meningkatkan hubungan emosional agar karyawan mau menginvestasikan loyalitasnya kepada perusahaan.
Apapun yang karyawan lakukan, akan merepresentasikan perusahaan tempatnya bekerja. Maka dari itu karyawan harus memahami prinsip dan visi misi perusahaan, tidak hanya di tempat kerja tetapi juga di luar ruang lingkup kerja.
Sedangkan pada employer branding, hal-hal yang menjadi kunci utamanya adalah lingkungan kerja. Employer branding akan membantu menciptakan lingkup kerja yang positif dan juga nyaman. Sehingga saat calon karyawan mengetahui bahwa lingkungan di tempat kerjanya nanti terlihat modern, fasilitas terkini dan memadai, mereka dapat merasa tertarik untuk melamar ke perusahaan.
Strategi employer branding juga berfokus kepada persepsi publik seperti stakeholders dan konsumen pada perusahaan, karena hal ini berkaitan dengan reputasi perusahaan tersebut. Para pencari kerja akan dengan mudah mengenali perusahaan hanya dari logo atau tagline yang berkaitan. Kemudian diasosiasikan dengan ulasan positif yang pernah dibaca atau didengar saat berinteraksi dengan konsumen.
Employer branding juga ikut mendukung proses rekrutmen. Seorang pencari pekerjaaan biasanya akan memilah-milah perusahaan, sebelum nantinya memutuskan untuk memilih perusahaan untuk dilamar. Bila branding perusahaan kamu terlihat menarik, besar kemungkinan, calon kandidat akan lebih memilih melamar ke perusahaan kamu dibandingkan perusahaan lain. Dan Ini semua terjadi karena reputasi baik yang dibangun oleh perusahaan melalui strategi employer branding. Adanya pemahaman tujuan perusahaan oleh karyawan membuat mereka merasa bangga menjadi bagian dari tim internal perusahaan. Sehingga karyawan dapat memiliki value lebih baik dan menjaga loyalitas terhadap hubungan perusahaan dan karyawan.
Akhir kata, employee branding vs employer branding ini sama-sama penting bagi perusahaan. Bila employee branding fokus pada proses proyeksi karyawan terhadap persepsi baik perusahaan, maka employer branding fokusnya pada menarik calon kandidat terbaik dalam masa rekrutmen perusahaan. Dengan mengenali kedua strategi ini dan menerapkannya, diharapkan citra perusahaan makin meningkat untuk jangka panjang, baik dari internal, maupun secara eksternal.