Merekrut karyawan baru merupakan sebuah tantangan besar untuk perusahaan karena beberapa alasan. Pertama, selalu ada potensi pihak perekrut membuat kesalahan dalam menilai kemampuan dan kepribadian pelamar. Kedua, seringkali kriteria yang direncanakan oleh perusahaan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya oleh pelamar. Ketiga, dana yang digelontorkan untuk proses rekrutmen ini tidak sedikit, begitu juga dengan waktu yang dialokasikan. Kondisi ini akan semakin menantang ketika melakukan rekrut fresh graduate.
Fresh graduate atau pelamar yang baru lulus kuliah dan belum memiliki pengalaman kerja sebenarnya berpotensi menjadi karyawan yang baik dan berkualitas. Dengan minimnya pengalaman, umumnya mereka lebih mudah dibentuk dan diarahkan sesuai dengan kebutuhan tempat kerjanya. Belum lagi secara gaji, fresh graduate jelas memiliki rate yang lebih rendah daripada pegawai berpengalaman yang tentunya menghemat pengeluaran perusahaan.
Namun di sisi lain, merekrut fresh graduate juga dapat memicu masalah karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di posisinya tersebut jika diterima. Itulah sebabnya, sejak awal dibutuhkan strategi rekrut fresh graduate yang bagus dan efektif. Agar mampu menjaring kandidat yang, walaupun tanpa pengalaman, memiliki bakat terpendam yang dapat digali seiring berjalannya waktu.
Umumnya seorang fresh graduate punya semangat yang menggebu-gebu, hal ini bisa dilihat sebagai potensi besar untuk berkembang dan memberikan kontribusi untuk perusahaan Anda. Merekrut fresh graduate sebenarnya memang cukup tricky, karena itu berikut 5 tips rekrut fresh graduate yang dapat Anda dicoba.
Rekrutmen fresh graduate menjadi momen yang dinantikan baik bagi perusahaan maupun pelamar kerja. Bagi pihak perekrut atau perusahaan, ini adalah saat yang tepat untuk melihat bibit segar dan unggul yang tidak membuat operasional membengkak.Karena rata-rata gaji mereka yang sudah pasti lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang sudah berpengalaman.
Sedangkan bagi para pelamar, rekrutmen tersebut menjadi kesempatan atau peluang emas untuk memulai karir di dunia professional. Tidak semua perusahaan mau menerima pelamar tanpa pengalaman seperti ini. Sehingga begitu ada lowongan, para mahasiswa yang baru lulus ini akan berbondong-bondong mencoba keberuntungannya.
Sebagai pelamar tanpa pengalaman, fresh graduate biasanya berani mencoba hal baru yang bahkan di luar kemampuannya. Dimana hal ini menjadi tantangan yang membuat mereka bersemangat untuk bekerja. Namun, perlu diingat oleh perekrut bahwa perusahaan tidak boleh menghabiskan dan dana terlalu banyak pada pelatihan untuk pegawai baru ini.
Itulah sebabnya, saat melakukan seleksi bukan hanya nilai akademik saja yang diperhatikan, namun juga pengalaman organisasi dan magang. Sebagian besar fresh graduate hanya fokus pada studinya. Oleh sebab itu, jika fresh graduate memiliki pengalaman organisasi dan magang yang sesuai, maka hal ini menjadi nilai plus. Karenakemampuan di luar bidang akademiklah yang biasanya justru dibutuhkan di dunia kerja. Misalnya kemampuan komunikasi yang bagus, team work, leadership dan sebagainya.
Diakui atau tidak, kemampuan bahasa asing sangat menguntungkan bukan hanya untuk pelamar tapi juga perusahaan. Urgensi dari kemampuan ini akan sangat terlihat dan terasa jika perusahaan bergerak di bisnis multinasional. Karena akan banyak menjalin kerjasama dengan perusahaan asing atau menempatkan karyawannya di luar negeri.
Tapi, bukan berarti perusahaan regional atau dalam negeri tidak membutuhkan skill tersebut. Bahasa asing tetap dibutuhkan agar karyawan dapat memahami panduan, referensi ataupun untuk kepentingan lainnya.
Itulah yang menjadi alasan bagi perusahaan untuk melihat kemampuan bahasa Inggris para fresh graduate yang melamar. Tidak sedikit kasus dimana seorang kandidat dianggap sangat potensial. Sayangnya, tidak mampu menggunakan bahasa asing, setidaknya bahasa Inggris. Memang, kemampuan ini sebenarnya dapat diasah sembari memulai karir di perusahaan tersebut.
Namun perlu diingat juga bahwa bahasa adalah tentang kebiasaan. Dimana semakin lama belajar dan semakin sering digunakan akan semakin fasih pula menggunakannya. Sedangkan di sisi lain, perusahaan tidak akan punya waktu sebanyak itu untuk menunggu karyawannya mahir berbahasa asing. Sehingga jalan keluarnya adalah merekrut pelamar yang sudah memiliki kemampuan tersebut.
Sebagai fresh graduate yang hanya memiliki sedikit pengalaman atau bahkan tidak ada sama sekali. Jadi,sangat wajar jika pelamar kelihatan tidak meyakinkan atau membuat kesalahan dalam menjawab pertanyaan ketika wawancara.
Satu hal yang perlu dicatat adalah kesalahan ini seringkali tidak berhubungan dengan kemampuan kandidat yang sebenarnya. Alih-alih terpaku pada kesalahan atau jawaban yang mungkin kurang tepat pada saat wawancara. Ada baiknya lebih fokus pada professional attitude yang dimiliki.
Professional attitude sendiri adalah sikap yang dimiliki kandidat dalam merespon dan menangani keadaan yang terjadi di tempat kerja. Secara praktis, sikap ini dapat dilihat dari bagaimana kandidat menyikapi sebuah masalah, bagaimana dia belajar dari kesalahannya dan bagaimana pula dia bekerja.
Hal-hal seperti ini dapat dilihat saat wawancara sehingga ada baiknya pihak perekrut atau perusahaan menyiapkan pertanyaan yang dapat menggali kemampuan tersembunyi tersebut sedalam mungkin demi hasil yang valid.
Cukup banyak kejadian dimana perekrut “tertipu” dengan gelar yang disandang oleh pelamar kerja. Terutama ketika dia berasal dari universitas ternama atau bahkan dari luar negeri yang sering dianggap lebih kompeten daripada lulusan lokal.
Sering pula terjadi dimana kandidat fresh graduate dari kampus luar negeri mengharapkan gaji yang lebih tinggi karena merasa superior. Nilai tawar ini sama sekali tidak membuktikan kemampuannya dalam bekerja di industri yang hendak dimasuki.
Jika ingin mendapatkan kandidat handal dari golongan fresh graduate maka sebaiknya jangan terpaku pada gelar akademiknya.Terlepas dari reputasi kampus ataupun jurusannya. Akan lebih bijak jika pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan kemampuan kandidat sendiri. Karena bukan tidak mungkin hasil terbaik justru datang dari pelamar yang secara akademik biasa saja.
Menemukan kandidat yang tepat bukan hanya tentang kualifikasi yang dimiliki oleh pelamar, namun juga seberapa bagus perusahaan dapat membangun imejnya di mata calon karyawan. Dengan kata lain, perusahaan perlu memastikan bahwa employer branding sudah relevan dengan tren di pasar para pencari kerja agar mereka tertarik untuk melamar.
Perlu diingat bahwa bukan hanya satu atau dua perusahaan saja yang berburu karyawan, namun ratusan bahkan ribuan di seluruh Indonesia. Itu artinya, perekrut juga saling bersaing satu sama lain.
Melihat tren saat ini, generasi milenial cenderung suka dengan perusahaan yang memiliki lingkungan kerja menyenangkan serta dinamis karena mendukung pengembangan dirinya. Jika ingin menarik banyak pelamar agar perusahaan punya opsi yang lebih luas, maka buatlah branding yang menunjukkan bahwa perusahaan Anda punya work environment yang fun dan mendukung kemajuan karyawannya.
Merekrut fresh graduate untuk menjadi bagian dari perusahaan itu memang gampang-gampang susah. Namun, bukan berarti tidak mungkin dilakukan apalagi jika Anda mengetahui trik agar dapat melaksanakan seleksi dengan efektif. Pastikan perusahaan juga melakukan strategi yang bagus supaya dapat menarik lebih banyak pelamar.
Proses rekrutmen mungkin memang sering mengalami hambatan karena untuk mendapatkan kandidat yang sesuai memerlukan ketelitian dan waktu yang lama. Apalagi untuk melakukan rekrut kandidat fresh graduate yang masih minim pengalaman tentu sangat tricky. Jika Anda tengah mengalami kesulitan dalam melakukan proses rekrutmen perusahaan Anda, jangan ragu untuk mengkonsultasikan kebutuhan rekrutmen Anda GRATIS bersama match rekrutmen!