Ingin meningkatkan produktivitas perusahaan? Salah satu kuncinya adalah kebahagiaan di tempat kerja. Karyawan yang bahagia akan memberikan performa yang terbaik karena mereka menikmati pekerjaan. Ide-ide baru akan terus bermunculan, sehingga nilai perusahaan pun jadi bertambah. Karena dari itu, faktor apa saja yang mampu mempengaruhi kebahagiaan di tempat kerja?
Jenjang Karier
Banyak perusahaan yang kuatir jika mereka memberikan fasilitas pelatihan, keterampilan dan peluang promosi, maka karyawan akan meninggalkan perusahaan. Padahal justru adanya kesempatan ini akan membuat karyawan lebih bahagia di tempat kerja dan lebih betah bekerja di perusahaan.
Justru adanya jenjang karier dan pelatihan akan membuat karyawan lebih setia dan bertahan lama. Karyawan akan merasakan mereka bisa menjadi semakin baik jika tetap bekerja di sana. Daripada sulit mencari tempat kerja baru yang memberi peluang sama, lebih baik tetap loyal di tempat kerja yang terjamin jenjang kariernya.
Gaji dan Insentif
Bagaimana pun penghasilan itu penting bagi karyawan, karena merupakan salah satu alasan mereka bekerja. Meskipun karyawan berhasil mendapatkan posisi yang sesuai dengan passion, tapi tanpa gaji yang sesuai, kebahagiaan karyawan bisa menurun. Setidaknya, karyawan harus mendapatkan gaji yang sesuai dengan rata-rata pasar, jangan sampai di bawahnya.
Perusahaan yang memberikan gaji di atas rata-rata cenderung mendapat tanggapan positif dari karyawannya. Tapi hal ini emang tidak mudah dilakukan oleh semua perusahaan. Ada cara lain untuk mengatasinya, yaitu memberikan insentif. Misalnya di saat karyawan berhasil mencapai target, apalagi melebihinya,karyawan akan merasa hasil kerja kerasnya diapresiasi oleh perusahaan.
Work-life Balance
Bayangkan kalau kita harus terus-menerus bekerja dari pagi sampai malam selama 5 hari dalam seminggu. Bahkan saat sudah di rumah pun kita masih harus bekerja sampai larut malam, tentu saja lama-kelamaan akhirnya jenuh juga. Selain itu, kita jadi tidak punya kehidupan lain selain bekerja. Bahkan dengan keluarga yang ada di rumah pun mungkin tidak ada waktu untuk bicara.
Kalau terus bekerja seperti ini, karyawan akan jenuh dan tak ada lagi ide baru yang mampu memberikan pengaruh positif pada perusahaan. Meski diberi imbalan gaji besar, cara kerja seperti ini akan membuat karyawan kelelahan dan suatu saat cenderung akan mencari pekerjaan lain. Terlalu banyak bekerja juga dapat mempengaruhi kondisi fisik karyawan.
Di saat mendekati deadline atau ada proyek penting, kerja lembur memang diperlukan dan boleh-boleh saja. Tapi tidak setiap hari. Akan jauh lebih baik kalau perusahaan memberikan waktu pribadi kepada karyawan agar tercipta kehidupan kerja dan kehidupan pribadi yang seimbang. Karyawan jadi lebih bahagia, performa kerja pun dapat meningkat.
Prestasi dan Keberhasilan Kerja
Kebahagiaan karyawan bisa berasal dari diakuinya prestasi dan keberhasilan kerja mereka. Jika prestasi mereka diakui oleh perusahaan, karyawan akan lebih bersemangat untuk mengerjakan tugas selanjutnya dengan lebih baik lagi.
Ada baiknya membuat program kecil-kecilan di kantor. Misalnya hadiah kecil untuk karyawan yang bulan ini tak pernah absen. Atau karyawan yang bulan ini pencapaiannya paling tinggi. Program semacam ini bisa diadakan di tiap departemen. Jadi karyawan pun lebih semangat bekerja setiap harinya.
Lingkungan Kerja dan Fasilitas
Lingkungan kerja pengaruhnya sangat besar pada kebahagiaan karyawan. Meski karyawan tidak diharuskan berteman secara pribadi dengan rekan kerjanya, tapi setidaknya lingkungan kerjanya sehat dan saling mendukung. Meski ada persaingan, selama berjalan dengan sehat maka karyawan akan tetap betah bekerja dan justru semangat untuk bersaing secara sehat.
Sebaliknya, berada di lingkungan yang toxic akan membuat karyawan tidak bahagia sama sekali dan mempengaruhi performa pekerjaan. Hampir setiap hari karyawan harus bertemu dan bersinggungan dengan lingkungan kerja. Kalau dipaksakan berada di lingkungan toxic, sebentar saja mungkin tak masalah. Tapi kalau dipaksakan terus-menerus tak akan baik bagi kesehatan mental karyawan. Mereka jadi tak bahagia dan performa kerja dapat menurun secara drastis.
Selain itu, fasilitas di tempat kerja harus memadai agar karyawan bisa bekerja dengan optimal. Misalnya meja dan kursi yang nyaman, komputer dengan kinerja cepat dan jaringan internet yang kencang. Bayangkan jika kursi saja tidak nyaman, komputer sudah terlalu lama ditambah jaringan internet lambat, maka karyawan jadi mudah stres hanya untuk mengerjakan tugas yang sederhana.
Apresiasi
Memberi apresiasi saat karyawan berhasil menyelesaikan sesuatu mungkin saja terasa sepele. Atau tugas yang diselesaikan karyawan rasanya belum cukup untuk diberi pujian. Padahal bisa saja bagi karyawan, tugas itu cukup berat dan merupakan pencapaian tertentu. Jadi tak ada salahnya jika atasan memberikan apresiasi meski pada tugas sekecil apapun. Sekedar pujian singkat sebenarnya sudah cukup membuat karyawan merasa diapresiasi.
Atasan yang tak ragu mengapresiasi akan membuat karyawan bahagia. Di saat karyawan berhasil menyelesaikan tugas yang lebih besar, sebaiknya diberikan apresiasi yang lebih besar pula. Misalnya bonus berupa insentif atau bisa juga penghargaan lainnya. Karyawan akan merasa kehadirannya di perusahaan penting dan timbul keterikatan lebih ke perusahaan.
Waktu Libur yang Cukup
Setiap karyawan punya hak untuk berlibur setiap tahunnya. Jadi biarkanlah karyawan mendapatkan hak cuti liburnya. Jangan mempersulit proses cuti mereka. Kalaupun tidak bisa diberikan di bulan tertentu, tetap berikan alasan yang tepat kenapa mereka belum bisa mendapatkan cuti. Setelah itu, pastikan permudah cutinya saat karyawan mengajukan di kesempatan berikutnya.
Saat karyawan mendapat liburan yang cukup, mereka bisa bersantai sejenak dan rileks. Setelah liburan, karyawan cenderung mendapat ide-ide yang lebih baik dan luas. Ide baru karyawan mungkin juga memberikan pengaruh baik pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karyawan bahagia, berdampak positif ke produktivitas perusahaan.
Komunikasi dan Transparansi
Kehidupan di tempat kerja hampir sama dengan kehidupan di tengah keluarga maupun kehidupan bersosialisasi lainnya, karena itu komunikasi memiliki fungsi sangat penting. Komunikasi harus terjadi dua arah. Jadi bukan hanya atasan saja yang bisa bicara tanpa memberi kesempatan pada karyawan bicara juga. Ciptakan suasana di mana baik atasan maupun karyawan bisa sama-sama berbicara.
Entah itu untuk menyampaikan ide atau sekedar menceritakan kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan sesuatu, karyawan harus diberi kesempatan bicara. Dengan begitu, karyawan akan merasa lebih dihargai karena ide-ide mereka ternyata dipertimbangkan untuk berbagai proyek yang sedang dikerjakan.
Komunikasi yang baik akan menciptakan suasana transparan di tempat kerja. Hubungan antara atasan dengan karyawan, serta antar sesama rekan kerja jadi lebih baik. Kalaupun harus bersaing sesama rekan kerja, dapat tercipta persaingan yang sehat. Lingkungan yang sehat seperti ini juga akan membuat karyawan lebih semangat pergi bekerja setiap hari.
Kebahagiaan di tempat kerja jangan sampai disepelekan. Ini berpengaruh besar pada produktivitas perusahaan. Performa perusahaan dapat meningkat dengan adanya karyawan yang kehidupannya seimbang dan bisa menyampaikan ide-ide mereka dengan baik. Wujudkan lingkungan kerja yang sehat supaya tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.