Resources » Self Development » Waspada! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi Burnout selama WFH

Waspada! Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi Burnout selama WFH

Share This Post!

Kenali Burn Out Syndrome dan Cara Mengatasinya Saat Work From Home
Photo by Usman Yousaf on Unsplash

Mungkin kamu sudah familiar dengan istilah burnout atau bahkan sedang mencari cara mengatasi burnout saat ini. Melonjaknya kasus positif Covid-19 saat ini berdampak juga pada lonjakan angka burnout di Indonesia. Karena diberlakukannya kebijakan Work From Home oleh seluruh perusahaan guna menekan rantai penyebaran virus corona di lingkungan kerja.

Menyikapi perubahan darurat seperti ini, banyak karyawan mulai mengalami burnout karena mendapati banyak tekanan dan kecemasan berkepanjangan. Karyawan merasa lelah karena beranggapan telah bekerja tanpa henti selama di rumah. Mereka tidak menikmati pekerjaan dan digabungkan sekaligus dengan pekerjaan rumah.

Di saat seperti ini, para karyawan rentan kehilangan motivasi dan produktivitas kerja serta berpengaruh juga terhadap kekebalan dan daya tubuhnya. Maka dari itu, match recruitment menyiapkan cara mengatasi burnout selama work from home yang bisa kamu lakukan. Simak selengkapnya ya!

Apa itu Burn Out Syndrome?

Dikutip dari Kompas.com, burnout syndrome adalah kondisi psikologis dimana seseorang merasa kelelahan secara emosional yang berkepanjangan serta rentan merasa hampa karena lingkungan kerja sangat tidak kondusif. Biasanya, para penderita burnout sulit membedakan waktu dan tempat istirahat sehingga cenderung tidak kenal waktu dan merasa harus bekerja seharian.

Karyawan yang mengalami burnout sering kali ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Hilangnya semangat bekerja
  • Mudah merasa lelah
  • Benci pekerjaannya saat ini
  • Performa kerja menurun
  • Mudah Marah
  • Rentan Stress
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mudah Sakit

Cara Mengatasi Burnout

Bangun di Pagi Hari

Dikutip dari Hello Sehat, bangun pagi membuat seseorang jauh lebih produktif. Orang yang bangun di pagi hari cenderung memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk menyiapkan pekerjaan, ketika orang lain masih tertidur lelap. Mereka memiliki waktu yang baik digunakan untuk berkonsentrasi dan memiliki energi positif yang lebih banyak.

Buat To Do List Pekerjaan

Maksimalkan hari dengan membuat To Do List pekerjaan. Buat list catatan kecil tentang apa saja pekerjaan yang kamu ingin selesaikan dalam satu dari tersebut. Ini sangat membantumu mengurutkan tingkat prioritas pekerjaan sesuai dengan yang paling mendesak sampai yang biasa-biasa saja agar kamu bisa mendahulukan pekerjaan yang sifatnya berprioritas tinggi.

Disiplin Membagi Waktu

Work from home bukan berarti kamu harus bekerja terus menerus selama dirumah. Pisahkan jam produktif kerja dengan jam istirahat selama dirumah. Jangan biarkan tubuhmu bekerja terlalu keras sampai lupa untuk beristirahat.

Banyak orang yang merasa burn out mengalami penurunan produktivitas kerjanya karena selalu memaksakan diri menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu tanpa beristirahat.

Jaga Kesehatan Tubuh

Tetap jaga kondisi tubuh dalam keadaan fit. Berilah dirimu penghargaan atas segala kerja keras dengan memakan makanan bernutrisi tinggi serta buah-buahan. Jika kondisi tubuhmu sehat, maka semangat kerja pun akan meningkat serta otak tidak mudah merasa kelelahan.

Bila keadaan kamu semakin parah, sebaiknya lakukan hal ini:

Bicarakan dengan atasan

Bicarakan dengan atasan kamu mengenai kegelisahan selama ini dirasakan. Saat kamu diberikan pekerjaan yang terlalu banyak, beri tahu bahwa kamu merasa terbebani dan minta tolong bantuan dari rekan kerja kamu untuk membantu menyelesaikannya.

Jika atasan kamu adalah pemicu burnout di tempat kerja, coba ajak bicara bagian departemen sumber daya manusia (HRD) mengenai hal tersebut. Mungkin bisa mencari solusi yang tepat, misalnya seperti memindahkan kamu ke tim yang lain.

Apresiasi Diri Sendiri

Hargai diri kamu sendiri yang telah bekerja keras selama ini. Atur pola pikir dan bersikap realistis, sehingga kamu juga bisa menurunkan ekspektasi pekerjaan yang sedang dikerjakan. Dengan begitu, kecemasan dan stres di tempat kerja dapat berkurang dan kamu bisa lebih tenang dalam bekerja.

Ubah Gaya Hidup

Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. Hal-hal ini terlihat sepele tetapi dapat mendukung tubuh untuk lebih fokus dan menurunkan risiko terjadinya burnout.

Burnout dalam pekerjaan tidak hanya berpengaruh pada hasil pekerjaan saja. Tetapi juga dapat meregangkan hubungan dengan orang-orang tercinta di sekitar dan menurunkan kesehatan kamu

Oleh karena itu, apabila ciri-ciri burnout muncul dalam diri kamu, segera atasi dengan cara-cara di atas. Jika cara tersebut telah diterapkan tapi masih tetap mengalami burnout, coba berkonsultasi kepada psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat atau mungkin pertimbangkan peluang kerja di perusahaan lain. Cintai diri kamu seperti kamu mencintai orang terkasihmu, keep healthy and keep happy 😀


Share This Post!
hello world!