Menunda pekerjaan bisa dilakukan siapa saja, bahkan orang yang paling rajin sekalipun. Penyebab menunda pekerjaan sangat variatif, mulai dari sifat asal yang malas dan kurang disiplin, atau karena faktor lainnya seperti jenuh, terlalu lelah, dan masih banyak lagi akibat atau dampak dari menunda-nunda pekerjaan.
Kalau pekerjaan yang ditangani hanya sedikit, menunda sesaat tentu tak masalah. Tetapi akibat menunda pekerjaan bisa jadi lebih parah kalau jumlah pekerjaannya banyak dan tanggung jawabnya besar. Apalagi kalau perilaku ini dibiasakan.
Apa saja sih akibat yang bisa disebabkan dari suka menunda pekerjaan? Simak berikut ini bersama match recruitment.
Semakin Malas
Kalau alasan menunda pekerjaan hanya karena malas, bisa jadi karena diundur terus, sehingga tidak termotivasi untuk dikerjakan. Hal ini justru dapat membuat kamu menjadi semakin malas. Bayangkan kalau awalnya hanya satu tugas yang ditunda, lalu akhirnya dua, tiga, atau seterusnya tugas yang ditumpuk. Tugas pun jadi menggunung dan melihatnya saja sudah membuat kamu semakin malas untuk memulainya. Padahal kalau sejak awal dikerjakan satu-persatu mungkin akan jauh lebih ringan.
Tidak Produktif
Akibat dari kebiasaan menunda pekerjaan yang dibiarkan akan membuat kamu menjadi tidak produktif. Terlebih bagi yang mendapat penghasilan per karya yang dikerjakan, tidak produktif pastinya akan mengurangi jumlah penghasilan.
Kalau menunda pekerjaan jarang terjadi mungkin tak masalah. Tapi kalau dibiasakan dan kamu sering kali tidak produktif, penghasilan dan performa kamu dapat menurun. Dan lebih buruk lagi, kamu mungkin sulit mendapatkan kepercayaan rekan kerja, kenaikan jabatan atau promosi karena tidak terlihat performa yang signifikan.
Panik dan Stress
Sering menunda pekerjaan juga mampu membuat kamu mudah panik dan stress. Misalnya saja, saat menyepelekan satu tugas, begitu juga dengan tugas-tugas berikutnya. Setelah tugas menumpuk, kamu pasti panik untuk mulai mengerjakan yang mana dulu. Saking banyaknya pekerjaan yang menumpuk, kamu mungkin akan mengalami stress, bahkan burnout.
Kalau pekerjaan dicicil satu-persatu, kamu akan mengerjakannya dengan tempo yang tenang. Meski tugasnya berat, tapi kamu tidak terburu-buru. Tapi kalau tugas ditumpuk, pekerjaan terasa jauh lebih berat. Tenggat waktu yang mepet juga bikin kamu berpikir jauh lebih keras, lalu panik dan stress pun melanda.
Merusak Reputasi
Dampak menunda pekerjaan akan jadi sangat buruk kalau dijadikan kebiasaan. Sepintar dan secerdik apa pun kamu menemukan solusi untuk berbagai masalah, kalau pekerjaan ditunda-tunda terus dan melewati tenggat waktu, reputasi yang kamu jaga dapat rusak.
Bisa saja seseorang diterima bekerja di suatu perusahaan karena reputasinya yang merupakan lulusan dari universitas terbaik. Atau punya pengalaman kerja di perusahaan terkenal. Tapi kalau nyatanya pekerjaan sering telat diselesaikan, pasti akan mengganggu ritme kerja perusahaan dan dengan sendirinya merusak reputasi diri sendiri.
Kehilangan Waktu
Di saat muda, banyak orang yang belum menyadari kalau waktu adalah hal yang sangat berharga. Dengan menunda pekerjaan, kamu jadi membuang waktu dengan sia-sia. Padahal kalau dioptimalkan, waktu yang berharga bisa diisi dengan berbagai hal yang positif dan menyenangkan.
Dengan menunda pekerjaan, kamu jadi kehilangan waktu berkualitas untuk keluarga atau untuk diri sendiri. Padahal kalau pekerjaan diselesaikan tepat waktu, kamu jadi punya waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas yang lebih berkualitas.
Pekerjaan Menumpuk
Menumpuknya pekerjaan jelas jadi salah satu akibat kebiasaan menunda-nunda. Pekerjaan kamu mungkin saja tidak sulit dan skalanya kecil-kecil. Tetapi, pekerjaan kecil yang ditumpuk sampai menggunung, jelas saja dapat terasa berat. Apalagi kalau kamu baru mau mengerjakannya pas mepet dengan tenggat waktu. Pekerjaan kecil yang menumpuk bikin kamu repot sendiri dan jauh lebih capek dari seharusnya.
Menjadi Tidak Disiplin
Orang yang terbiasa menunda pekerjaan dan berhasil menyelesaikannya di waktu mepet, mungkin saja merasa ini bukan masalah. Tetapi, tanpa disadari ini berpotensi membentuk diri kamu menjadi tidak disiplin. Dan berkemungkinan membawa masalah yang besar di masa depan.
Misalnya saja, karena sudah terbiasa tidak disiplin, tugas atau proyek baru menjadi lambat dan tidak bisa selesai tepat waktu, hingga akhirnya malah jadi lebih berat dan lambat hingga merusak reputasi diri sendiri dan perusahaan.
Menyebabkan Burnout
Pekerjaan yang skalanya besar dengan tanggung jawab besar sekalipun kalau dikerjakan pelan-pelan tak akan menyebabkan burnout alias terlalu capek. Sebaliknya, pekerjaan kecil-kecil yang ringan kalau ditunda terus justru akan membuat kamu jauh lebih capek.
Kalau sudah sampai merasa burnout, kamu benar-benar tidak bisa bekerja dengan optimal. Harus istirahat total untuk menyegarkan fisik dan pikiran. Kalau dipaksakan, hasil kerja biasanya semakin buruk atau justru makin tak selesai-selesai. Lebih parah lagi, kamu mungkin akan kehilangan minat untuk bekerja sama sekali.
Performa Tidak Maksimal
Kalau pekerjaan tidak ditunda, kamu bisa mengerjakan dengan optimal. Riset lebih banyak dan tidak asal-asalan lalu langsung diserahkan ke atasan. Performa kamu pun akan dinilai baik. Sebaliknya, kalau pekerjaan ditunda, hal yang seharusnya bisa kamu lakukan jadi tidak maksimal atau berperfoma buruk. Hasil kerja pun sudah pasti tidak maksimal dan mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi atasan.
Kurang Bertanggung Jawab
Ada orang yang memang mampu menyelesaikan tugas dengan baik meski menunda-nunda dan baru mulai kerja di saat mepet tenggat waktu. Tapi kalau terus dibiarkan, akhirnya membentuk kebiasaan sebagai orang yang kurang bertanggung jawab. Kamu jadi lebih mudah menyepelekan tugas dan akhirnya, karakter seperti ini tentu bisa merugikan perusahaan dan diri sendiri ke depannya nanti.
Memperburuk Kesehatan Fisik
Misalnya kamu menunda pekerjaan yang seharusnya bisa kamu kerjakan selama 14 hari. Pekerjaan lainnya pun akan ikut tertunda. Lalu kamu baru mulai mengerjakannya 3 hari menjelang tenggat waktu. Tugas yang seharusnya dicicil selama 14 hari harus diselesaikan dalam 3 hari, jelas bakal bikin kamu berusaha ekstra kerja keras.
Mungkin kamu harus begadang. Kadang bahkan kamu melewatkan waktu makan. Waktu yang seharusnya kamu pakai buat olahraga jadi terbuang. Dari 3 hari kerja keras yang tidak wajar ini, tubuh kamu pun akan bereaksi. Kesehatan fisik akan terganggu. Sesekali dilakukan akibatnya tak akan terlalu terasa. Dan akibat kalau terus-menerus menunda pekerjaan, kesehatan fisik kamu akan semakin terkuras terus.
Mengurangi Kepercayaan Rekan Kerja
Kalau kamu hanya bertanggung jawab untuk diri kamu sendiri, reputasi kamu saja yang terpengaruh dari menunda pekerjaan. Tapi kalau kamu harus kerja bareng tim, reputasi satu tim bisa saja jadi rusak. Kebiasaan menunda pekerjaan ini akan membuat rekan kerja jadi terganggu. Mereka pun jadi kurang percaya lagi dengan kamu.
Kalau sudah terjadi hingga berulang kali, rekan kerja mungkin akan enggan bekerja dengan kamu. Rekan kerja mungkin akan meminta pada atasan untuk tidak berpartner dengan kamu, bahkan beberapa rekan kerja mungkin akan menolak bekerja sama dan karier kamu berpotensi terganggu.
Akhir Kata
Berikut adalah dampak negatif yang dapat terjadi bila kamu terus-menerus menunda pekerjaan yang seharusnya diselesaikan. Tidak hanya dari sisi eksternal, menunda pekerjaan juga dapat merusak karakter dan kesehatan kamu. Tetapi, penyebab seseorang menunda pekerjaan ternyata tidak hanya karena ia males mengerjakan sesuai. Kenali juga penyebab seseorang menunda pekerjaan, sehingga kamu bisa tahu bagaimana solusinya.