
Tidak sedikit yang masih bingung antara perbedaan Perusahaan Headhunter dan Outsourcing. Walau sekilas cara kerja headhunter dan outsourcing terlihat sama, yaitu sama-sama mencari kandidat yang sesuai dengan kriteria seperti yang diharapkan dan dibutuhkan oleh perusahaan klien. Apa kamu tahu perbedaanya? Kenali perbedaan headhunter dan outsourcing sebelum kamu memutuskan, jasa rekrutmen mana yang akan kamu gunakan.
Jenis Pekerjaan

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels
Headhunter adalah layanan konsultasi yang telah dipercaya oleh sebuah perusahaan untuk mencari tenaga kerja yang profesional papan atas atau sekelas eksekutif senior dengan keterampilan yang khusus dan spesifik untuk menempati sebuah jabatan tertentu di perusahaan tersebut. Tugasnya adalah menemukan kandidat yang terbaik untuk suatu jabatan tertentu.
Sedangkan outsourcing itu apa sih?
Outsourcing adalah penyediaan calon kandidat untuk perusahaan klien dalam jenis pekerjaan dasar yang tidak terkait dengan poisisi manajerial, jenjang jabatan, atau tim organisasi sebuah perusahaan. Jenis pekerjaan outsourcing sebenarnya bukan bagian dari aktivitas bisnis utama perusahaan.
Status Karyawan

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels
Walaupun dari kedua jasa tersebut terlibat dalam proses mencari kandidat, tetapi untuk outsourcing sendiri calon karyawan akan terdaftar sebagai karyawan perusahaan outsourcing yang sudah merekrutnya dan pembayaran gajinya dibayarkan melalui perusahaan outsourcing. Dan akan dipekerjakan ke perusahaan lain yang menjadi klien dari perusahaan outsourcing tersebut.
Sedangkan calon karyawan yang di rekrut melalui perusahaan headhunter sepenuhnya berstatus sebagai karyawan perusahaan klien. Perusahaan headhunter hanya menjalankan rekrutmen sesuai dengan kebutuhan perusahaan klien dan tidak memiliki hubungan kerja dengan kandidat yang direkrut.
Sistem Pembayaran

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Perusahaan headhunter mendapatkan bayaran dari perusahaan klien saat kandidat sudah mulai dipekerjakan atau sudah menandatangani kontrak. Dan biasanya besarnya sudah ditetapkan berdasarkan persentase, berkisar 15-30% dari 13 kali gaji karyawan yang bersangkutan.
Sedangkan perusahaan outsourcing mendapatkan penghasilan dari gaji yang kandidat peroleh setiap bulannya dari perusahaan klien. Kemudian, perusahaan outsourcing memotong sebagian fee untuk perusahaan sebelum gaji tersebut dibayarkan kepada karyawan.
Sekarang kamu sudah tahu kan perbedaan dari headhunter dan outsourcing, tetapi memangnya kenapa kamu membutuhkan jasa headhunter?