Pencari kerja bukan hanya disibukkan dengan mengartikan segala kualifikasi yang diminta oleh perusahaan. Terkadang kamu juga dibuat bingung dengan istilah rekrutmen yang nampak sama namun ternyata memiliki beberapa perbedaan misalnya saja talent acquisition dan recruitment. Secara umum, kedua istilah ini sering dianggap sama saja oleh pelamar karena sama-sama memilih kandidat yang dianggap tepat kemudian dikumpulkan dalam satu tempat untuk menjalani proses selanjutnya. Kendati pengertian ini tidak salah, namun perbedaan talent acquisition dan recruitment sebenarnya cukup signifikan, loh.
Perbedaan talent acquisition dan recruitment terletak pada tujuannya. Talent acquisition bertujuan jangka panjang dan berkelanjutan dimana perusahaan mengumpulkan kandidat-kandidat potensial yang memiliki kemampuan memajukan perusahaan meskipun tidak dijadikan karyawan dalam waktu dekat. Meskipun tanpa dijanjikan pekerjaan dalam waktu singkat, talent acquisition memiliki benefit lainnya. Misalnya, kamu lebih mudah mendapatkan informasi terkait posisi yang sedang kosong maupun kesempatan pengembangan diri. Di sisi lain, recruitment adalah proses rekrutmen secara umum yang biasanya bertujuan untuk menemukan kandidat yang tepat guna mengisi posisi kosong saat ini. Artinya, rekrutmen adalah proses untuk jangka pendek.
Menariknya, recruitment and talent acquisition memang berkaitan. Talent acquisition selalu dimulai dengan rekrutmen yang memungkinkan perusahaan mengumpulkan kandidat potensial. Sedangkan proses rekrutmen sendiri dapat terjadi tanpa adanya proyeksi talent acquisition. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan kedua istilah ini, simak penjelasan lengkapnya berikut ini bersama match recruitment:
Perencanaan dan Strategi
Perbedaan pertama adalah kebutuhan perencanaan dan strategi. Talent acquisition membutuhkan perencanaan strategi yang matang dan mapan secara terperinci. Perusahaan harus memahami kebutuhannya sendiri di masa depan sehingga dapat membuat perencanaan akuisisi talenta yang tepat. Kadang, skill gap analysis dan analisis bisnis juga dibutuhkan sehingga proses perencanaannya sangat mungkin berjalan panjang dan rumit. Hal ini sangat berbeda dengan proses rekrutmen yang lebih sederhana dimana perusahaan hanya perlu mendeskripsikan job qualification yang dibutuhkan pada posisi yang sedang kosong, deskripsi pekerjaan yang jelas dan juga keuntungan bagi pelamar. Itulah alasannya talent acquisition disebut sebagai kebutuhan jangka panjang sedangkan rekrutmen adalah jangka pendek.
Segmentasi Tempat Kerja
Perbedaan kedua adalah pada segmentasi tempat kerja. Jika proses rekrutmen hanya fokus pada satu posisi yang sedang kosong maka talent acquisition fokus pada hal yang lebih luas. Ini merupakan strategi berjalan dan berproses yang memungkinkan perusahaan mengenali kebutuhan kandidat yang berpengalaman dan memenuhi kualifikasi pada bidang tersebut secara luas.
Oleh karena itu, perusahaan wajib memahami dengan baik karakteristik sebuah posisi supaya mendapatkan talent yang potensial. Pemahaman ini juga membantu perusahaan dalam memahami kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap talent yang direkrut sehingga akan lebih mudah menciptakan suasana kerja yang nyaman dan suportif bagi divisi yang berbeda. Dari penjelasan ini saja sudah dapat diketahui bahwa talent acquisition lebih rumit dan futuristik daripada rekrutmen.
Employer Branding
Disadari atau tidak, talent acquisition juga merupakan bentuk dari employer branding atau branding perusahaan. Bagaimana perusahaan mengatur proses talent acquisition ini, bagaimana caranya mengetahui kebutuhan pasar dan setiap divisi, program apa saja yang ditawarkan hingga proyeksi jangka panjang yang dilakukan membentuk jati diri tempat kerja tersebut.
Itulah alasannya talent acquisition harus dirancang dan direncanakan dengan hati-hati supaya kandidat yang ada di dalam lingkup talent tersebut mendapatkan image yang baik tentang perusahaan. Jika memang ragu untuk membuat strategi talent acquisition yang baik dan dapat membentuk branding. Jangan ragu meminta pertolongan jasa rekrutmen profesional, seperti match recruitment agar semuanya direncanakan dengan presisi dan tepat.
Waktu dan Biaya
Perbedaan selanjutnya ada pada segi waktu dan biaya. Hal ini sebenarnya sangat jelas terlihat mengingat kedua proses tersebut memiliki durasi yang berbeda. Proses rekrutmen adalah proses jangka pendek dan sekali jalan sehingga otomatis waktu yang dibutuhkan beserta biaya yang dikeluarkan relatif kecil.
Beda halnya dengan talent acquisition yang merupakan proses berkelanjutan jangka panjang dengan perencanaan dan strategi matang untuk melihat proyeksi masa depan sehingga waktu yang dibutuhkan lebih panjang dan biaya yang dikeluarkan pasti lebih besar. Kendati terlihat banyak membutuhkan waktu dan biaya, talent acquisition merupakan sebuah investasi menjanjikan yang memudahakan perusahaan mendapatkan kandidat terbaik untuk posisi strategis.
Pemilihan Kandidat
Dalam segi pemilihan kandidat, kedua proses ini juga cukup berbeda. Pemilihan kandidat yang dilakukan dalam proses rekrutmen berjalan dengan cepat dan efektif karena perusahaan membutuhkan seseorang untuk mengisi posisi kosong dalam waktu singkat. Maka dari itu, proses rekrutmen biasanya lebih menegangkan daripada talent acquisition sebab perusahaan menerapkan seleksi yang lebih ketat untuk menemukan kandidat yang paling cocok diantara yang lain. Menariknya, kadang meskipun seleksi dilakukan dengan ketat dan selektif, perusahaan masih mungkin mengalami salah pilih orang yang mengakibatkan rekrutmen menjadi kurang efektif.
Sedangkan untuk talent acquisition, pemilihan kandidat dilakukan dengan lebih luwes dan santai namun tetap melihat potensi dan kualifikasi yang dimiliki oleh pelamar. Hal ini dikarenakan talent acquisition bukan untuk mengisi posisi yang sedang kosong saat ini. Namun lebih kepada proyeksi kebutuhan masa depan dimana talenta yang tersaring punya kesempatan untuk ikut mengembangkan perusahaan seiring berjalannya waktu. Dengan proses dan alokasi waktu yang lebih panjang, seringkali perusahaan menemukan kandidat yang benar-benar tepat lewat channel ini meskipun waktunya lebih lama.
Reaktif vs. Proaktif
Rekrutmen adalah proses reaktif dimana perusahaan atau perekrut menanggapi pengajuan lamaran dari pencari kerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki pada saat itu. Apa yang mereka punya, akan menentukan reaksi dari perusahaan untuk menolak atau menerima lamaran tersebut. Proses rekrutmen ini disebut reaktif karena waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih singkat daripada akuisisi talenta.
Sedangkan pada akuisisi talenta, langkah dan proses yang dilakukan lebih proaktif, dimana perusahaan secara langsung maupun tidak, memotivasi kandidat untuk mengembangkan potensinya sembari melihat perkembangan pasar dan kebutuhannya. Mengingat proses akuisisi bukanlah proses instan namun perlahan, kandidat di dalamnya punya waktu yang sangat leluasa untuk mengembangkan diri berdasarkan kemampuan dan kebutuhan posisi di masa depan.
Perkembangan Bisnis
Perbedaan terakhir adalah dari sektor perkembangan bisnis. Rekrutmen cenderung tidak mengembangkan bisnis yang ada karena merupakan proses right here, right now yang dilakukan untuk mengisi posisi yang sedang kosong saat ini. Walaupun proses ini penting. apalagi ketika perusahaan sedang kekurangan personil, rekrutmen tidak dapat dianggap sebagai proses yang menentukan kesuksesan masa depan.
Talent acquisition yang melibatkan perencanaan dan strategi matang berhubungan dengan perkembangan bisnis karena perusahaan melihat proyeksi masa depan dari tren dan kebutuhan pasar. Itulah sebabnya dalam proses akuisisi ini mungkin perusahaan tidak memilih kandidat yang memiliki kemampuan praktis, namun yang punya potensi untuk dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Sekarang perbedaan antara rekrutmen dan akuisisi sudah lebih jelas, bukan? Kedua proses ini sama pentingnya dengan tujuan yang berbeda, sehingga pastikan mempersiapkan diri dengan baik supaya dapat menjalani setiap tahapannya dengan lancar. Pastikan juga kamu memilih jasa rekrutmen profesional yang tepat untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan kamu.