Dalam pekerjaan, tentu terdapat karyawan yang telah ditugaskan sesuai dengan deskripsi pekerjaannya masing-masing. Untuk itu, diperlukan employer branding agar karyawan di dalam suatu perusahaan dapat tetap merasa nyaman selama bekerja. Tim SDM (sumber daya manusia) pastinya sudah tidak asing lagi dengan apa itu employer branding.
Pasalnya, hal ini dirasa wajib untuk ada di setiap perusahaan untuk menyejahterakan karyawannya. Karyawan yang merasa nyaman ketika bekerja, akan merasa jauh lebih produktif dalam mencapai KPI perusahaan. Tetapi, mengapa hal ini penting dalam setiap prosesnya? Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Yuk, simak pembahasan tentang employer branding berikut ini.
Apa Itu Employer Branding?
Sebelum membahasnya lebih jauh, kamu harus memahami terlebih dahulu pengertian employer branding itu sendiri. Secara umum, employer brand adalah usaha dari suatu perusahaan yang bertujuan agar karyawan dapat merasa sejahtera dan nyaman ketika bekerja di dalam perusahaan tersebut. Sederhananya, employer branding adalah usaha perusahaan agar karyawan merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja adalah tempat terbaik untuk bekerja. Caranya, dengan memberikan fasilitas yang memadai kepada para karyawan.
Employer branding juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mempertahankan karyawan yang bekerja di perusahaan. Employer branding melibatkan penciptaan citra dan reputasi positif perusahaan di mata karyawan saat ini dan calon karyawannya. Ini termasuk memastikan bahwa karyawan merasa dihargai, dihormati, dan dihargai. Perusahaan juga harus memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke manfaat kompetitif dan peluang karier.
Selain itu, employee branding dapat membantu mempromosikan budaya inovasi dan kolaborasi di tempat kerja dengan menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru disambut dan didorong. Dengan melakukan ini, pemberi kerja dapat memastikan bahwa karyawan mereka saat ini tetap termotivasi dan setia kepada organisasi.
Sehingga, tidak hanya karyawan saja yang merasa senang bekerja di perusahaan, tetapi perusahaan juga memiliki citra yang baik di pandangan semua orang. Baik karyawan itu sendiri maupun calon karyawan atau pencari kerja yang melamar.
Proses Membentuk Employer Branding
Agar employer branding ini dapat bekerja tepat sasaran, sebagai bagian dari human resource atau sumber daya manusia, Anda dapat memulainya dengan mengidentifikasikan setiap karyawan terlebih dahulu. Tidak sampai di situ saja, terdapat beberapa langkah lainnya dalam proses pembentukan employer branding sebagai berikut:
1. Identifikasi
Seperti yang telah disebutkan di atas, pertama-tama, kita mulai dengan melakukan identifikasi karyawan. Langkah sederhana ini dapat dilakukan dengan membuat grup yang terdiri dari karyawan-karyawan untuk diwawancari mengenai berbagai hal. Misalnya seperti, hal apa yang berbeda saat bekerja di perusahaan sebelumnya dan perusahaan saat ini atau hal apa yang tidak mereka sukai. Pertanyaan seputar lingkungan perusahaan dan observasi di luar kantor juga dapat diajukan. Hasilnya, tidak hanya bermanfaat bagi karyawan saja, tetapi perusahaan juga mampu mendapatkan calon karyawan yang berkualitas.
2. Membangun Rencana Rekrutmen yang Strategis
Saat kamu menjadi suatu bagian dari human resource perusahaan, terkadang kamu tidak menyadari kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di luar perusahaan. Misalnya, apakah perusahaan kamu disukai oleh banyak orang atau tidak?
Maka, penting sekali untuk mempertahankan citra baik perusahaan, terutama dari sudut pandang karyawan dan mulai mempromosikan perusahaan. Untuk itu, memiliki rencana rekrutmen yang strategis juga sangatlah penting agar bisa menarik perhatian calon karyawan yang baru melamar. Karena, perusahaan yang memiliki reputasi yang bagus akan lebih dikenal dan bisa dengan mudah menemukan kandidat terbaik dalam proses seleksi karyawan.
3. Menentukan Tujuan yang Jelas
Employer branding dilakukan bukanlah tanpa tujuan. Sebagai HR, kamu harus menentukan tujuan dari employer branding yang jelas terlebih dahulu. Karena employer branding bertujuan untuk merepresentasikan reputasi dari suatu perusahaan. Contoh tujuannya seperti, mempertahankan karyawan produktif dan mengurangi karyawan yang kurang produktif.
Mengapa hal ini dilakukan? karena karyawan produktif dapat meningkatkan reputasi suatu perusahaan, dibandingkan yang kurang produktif. Dampak selanjutnya dari penetapan tujuan adalah perusahaan dapat memperoleh karyawan yang lebih berkualitas pada saat rekrutmen. Selain itu, perusahaan juga dapat mencapai tujuan branding yang utama, yakni komitmen dan loyalitas karyawan.
4. Membangun Komunikasi
Hal lain yang menjadi tombak dari employer branding adalah komunikasi. Baik secara internal maupun eksternal, komunikasi digunakan untuk memberikan pemahaman yang jelas dalam ruang lingkup maupun di luar ruang lingkup perusahaan. Contohnya, komunikasi eksternal dilakukan melalui website perusahaan, profil perusahaan di media sosial, ataupun iklan online yang dapat ditemukan di internet.
Sedangkan komunikasi internal berasal dari majalah perusahaan, weekly meeting, e-mail, atau diskusi. Saat komunikasi terjalin dengan lancar, baik karyawan maupun calon kandidat karyawan yang memanfaatkan platform-platform tersebut, dapat merasa bahwa mereka adalah bagian dari suatu perusahaan.
5. Tentukan Channel Employer Branding
Kamu dapat melakukan employer branding melalui channel-channel yang tersedia. Channel apa yang ingin perusahaan gunakan untuk kegiatan employer branding? Apakah media sosial? Situs perusahaan? Iklan dari situs karir? Event? Atau mungkin lewat karyawan itu sendiri? Pastikan channel ini menjadi tempat dimana para pekerja dan calon kandidat dapat berinteraksi dengan perusahaan.
Ada berbagai channel yang dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah media sosial yang lebih mudah diakses oleh semua orang, misalnya LinkedIn. Bahkan, tidak sedikit calon karyawan yang melamar lowongan pekerjaan melalui sosial media perusahaan.
Melalui channel yang dipilih, jelaskan secara mendetail kriteria penerimaan karyawan dan job description, sehingga calon karyawan tidak kebingungan mulai dari proses melamar kerja hingga masuk ke perusahaan. Tidak ketinggalan juga, employer branding dapat melalui employee advocacy dan content untuk membangun hubungan baik karyawan maupun calon karyawan.
6. Gunakan Employee-Generated Content
Employee generated content (EGC) adalah konten berupa gambar, video, blog, dan berbagai konten lainnya yang dibuat oleh para karyawan. Konten ini biasanya dibagikan melalui sosial media mereka dan telah menjadi salah satu jenis dari employee advocacy yang paling efektif. Karyawan dapat berinteraksi dengan perusahaan melalui like, share, atau sekedar memberikan komentar positif mengenai pengalaman mereka selama bekerja di dalam perusahaan. Sehingga, interaksi ini nantinya dapat dilihat oleh orang lain atau para profesional lainnya. Hal ini dapat terbilang cukup efektif mengingat di masa sekarang sangat mudah untuk mengakses internet dengan cepat.
7. Ukur Kesuksesan dan Optimasi Berdasarkan Data
Selanjutnya, perusahaan harus melakukan pengukuran dan analisis dari data yang didapatkan. Setelah melakukan employer branding dengan segala prosesnya, kamu harus tahu apakah usaha tersebut berhasil atau tidak. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur retensi karyawan dan produktivitas perusahaan kamu. Kamu dapat memberikan program referral bagi karyawan hingga memberikan survei kepuasan karyawan atas perusahaan untuk mengukur kesuksesan dari kegiatan employer branding perusahaan kamu.
Saat survei, kamu juga dapat bertanya langsung pada karyawan mengenai tingkat kepuasan mereka selama bekerja di perusahaan tersebut dengan fasilitas yang diberikan. Akan lebih baik lagi, jika karyawan memberikan kritik dan saran agar proses rekrutmen karyawan baru menjadi lebih baik lagi ke depannya. Perlu diingat, hasil utama dari employer branding adalah kedua pihak(karyawan dan perusahaan) harus merasa senang.
Pentingnya Employer Branding dalam Perusahaan
Mengapa employer branding penting bagi perusahaan? Kamu tentu saja ingin perusahaan memiliki nama, citra, dan reputasi yang baik, bukan? Itulah peranan employer branding dalam sebuah perusahaan. Tidak hanya bertujuan untuk menarik calon karyawan baru, perusahaan dengan reputasi yang baik juga mendapatkan keuntungan lainnya. Dengan komunikasi antara perusahaan dan karyawan, identitas serta citra perusahaan dapat dibangun dengan kuat dan konsisten.
Meski identik dengan proses rekrutmen, strategi ini tidak kalah penting manfaatnya untuk karyawan di dalam perusahaan. Setiap karyawan dalam setiap perusahaan harus merasa senang dan nyaman ketika bekerja. Supaya loyalitas karyawan saat bekerja tetap terjaga. Karyawan yang bahagia akan meningkatkan citra positif perusahaan, sehingga calon karyawan baru tidak merasa ragu untuk melamar masuk ke perusahaan.
Keuntungan Menggunakan Employer Branding
Lalu, apa keuntungan yang didapatkan perusahaan dari strategi employer branding itu? Berikut beberapa keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan yakni membangun reputasi perusahaan yang positif dan membantu mempromosikan budaya kerja dan visi misi perusahaan. Serta menarik calon karyawan baru sehingga perusahaan dapat menjaring karyawan yang potensial sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan.
Selain itu, employer branding dapat mengurangi biaya iklan untuk mempromosikan suatu lowongan pekerjaan pada calon karyawan. Sehingga perusahan tidak perlu mengeluarkan biaya di luar budget saat melakukan rekrutmen. Yang terakhir adalah menjaga loyalitas karyawan dengan menjamin kesejahteraan, fasilitas dan budaya kerja yang nyaman di dalam perusahaan.
Ternyata, hal sederhana seperti membangun employer branding dapat memberikan pengaruh besar bagi suatu perusahaan. Karyawan adalah jantung perusahaan yang harus diperlakukan dengan baik sebagaimana mestinya. Karena jika karyawan dapat bekerja dengan baik dengan fasilitas dan keuntungan yang diberikan oleh perusahaan, perusahaan juga turut merasakan manfaatnya.
Mencari dan menemukan karyawan yang tepat untuk bisnis Anda bisa menjadi tantangan tersendiri. Perekrutan yang salah dapat menghabiskan waktu, uang, dan sumber daya yang bisa digunakan dengan lebih baik di tempat lain. Jika Anda kesulitan menemukan karyawan yang tepat, headhunter mungkin dapat membantu.
Headhunter adalah perekrut profesional yang berspesialisasi dalam menemukan talenta berkualitas untuk perusahaan. Mereka memiliki akses ke database besar kandidat yang memenuhi syarat dan menggunakan keahlian mereka untuk mencocokkan orang terbaik dengan persyaratan pekerjaan.
Mereka juga mengurus semua dokumen yang terkait dengan perekrutan karyawan baru, sehingga menghemat waktu dan tenaga Anda. Dengan menggunakan headhunter berpengalaman seperti match recruitment, Anda bisa memastikan bahwa Anda mendapatkan karyawan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda. Hubungi kami sekarang!